June 2, 2023

Merek dan Toko penyedia perkakas dan peralatan industri Krisbow menyediakan beragam perkakas, peralatan teknik, industri dan permesinan untuk para pelanggan di Indonesia. Perkembangan kebutuhan pasar sektor ekonomi menegah kebawah di Indonesia, mendorong penyedia perkakas teknik untuk berinovasi, terutama dengan tampilan toko yang modern dan strategis.

Walaupun perusahaan segala ukuran jelas membutuhkan kelengkapan power tools yang berkualitas tinggi, bagi para pemula usaha maupun hoby, tidak semua yang memiliki dana maupun pengetahuan tentang kualitas produk yang akan dibeli. Untuk menjawab tantangan ini, Krisbow hadir di Indonesia dengan menawarkan berbagai peralatan teknik, perangkat rumah tangga, alat keselamatan, dan furnitur. Bagaimana Krisbow berkembang dan berkontribusi untuk Indonesia? Mengapa Krisbow yang terbaik? Simak penjelasannya berikut ini.

Sebenarnya, Krisbow merupakan sebuah merek dagang berbagai perkakas teknik, permesinan, pertukangan dan industri, perangkat rumah tangga, alat keselamatan, dan furniture yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia. Merek dagang ini merupakan bagian dari Grup Kawan Lama (GKL) yang diperkenalkan pada tahun 1998. Untuk kualitas, manajemen Krisbow menetapkan standar yang cukup tinggi. GKL memposisikan merek Krisbow sebagai produk yang berkualitas lebih rendah dibanding produk asing yang dijajakannya, dengan banderol rata-rata 30-40% lebih murah. Target pasarnya sendiri merupakan pelaku industri dan kalangan pehobi.

Menurut keterangan di laman resmi Krisbow.com, saat ini Kribow memiliki lebih dari 10.000 jenis produk, yang mampu menjawab segala jenis kebutuhan pelaku industri dan hobi. Untuk memudahkan konsumen, Krisbow membagi produknya ke dalam 24 kategori. Merek Krisbow ini tidak memiliki pabrik sendiri namun mengimpor barang dari pabrik-pabrik dari berbagai negara. Hingga 2017 Krisbow telah memiliki lebih dari 10.000 jenis produk perkakas dengan service center, layanan purna jual dan dealer yang telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia juga sebagian negara di Asia Tenggara.

Sejarahnya, nama Krisbow diambil dari kependekan nama pengusaha plastik Krisnandi Wibowo. Krisnadi merupakan anak dari Wong Jin, pendiri Grup Kawan Lama yang awalnya berdagang di kawasan Glodok, Jakarta. Ia merupakan adik dari Kuncoro Wibowo yang merupakan CEO GKL dan bos PT Ace Hardware Indonesia dan merupakan orang terkaya ke-19 di Indonesia versi Forbes dengan total kekayaan sekitar Rp15 triliun.

Sejarah Kawan Lama sendiri dimulai pada tahun 1955 ketika almarhum Pak Wong Jin mendirikan toko perkakas sederhana berukuran 2×3 meter di Kawasan Glodok, Jakarta. Terus berkembang mulai periode 1970-an, bisnis keluarga ini menerapkan pendekatan yang lebih personal kepada para pelanggannya. Tidak hanya menunggu pelanggan datang tetapi langsung mendatangi mereka. Hubungan langsung dengan para principal di berbagai negara terus dibangun.

Tahun 1980, generasi kedua keluarga Wong Jin memformalkan usahanya dengan nama “PT Kawan Lama Sejahtera”. Tahun 1982-1990 merupakan era ekspansi besar-besaran dengan mengembangkan jaringan distribusi ke berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa anak perusahaan didirikan dengan spesialisasi memasok dan melayani kebutuhan-kebutuhan pasar yang sifatnya khusus. Toko pun pindah ke pusat pertokoan empat lantai di Glodok Jaya yang nyaman, dengan konsep one stop shopping.

Kenyataannya secara jujur, semua product ‘krisBow’ berkualitasnya dibawah rata-rata, dan secara harga merek Krisbow dan Kris memang standar saja, terutama untuk produknya seperti tong sampah, ember pembersih maupun serangkaian produk plastik moulding maupun produk non-mekanis yang berteknologi rendah. Namun untuk beberapa alat kerja teknik, bila di bandingkan dengan harga merek lain sebenarnya terlalu kemahalan. Jika kita berkeliling pasar teknik terbesar di Indonesia, yaitu kawasan Glodok – Mangga dua, kita bisa mendapatkan solusi teknik yang serupa dengan Krisbow dari segi mode, spesifikasi dan bentuk namun dengan harga yang justru lebih murah.

Sebenarnya, Krisbow (dan “Kris”) memang branding lokal saja dari berbagai macam produsen terutama dari Cina. Sama saja dengan merek pesaingnya seperti Kenmaster dan Marco untuk alat perkakas tukang. Itulah sebabnya tidak ada kelanjutan dari barang dan tipe tertentu sehingga kurang bisa diandalkan. Bila beruntung, pengguna bisa mendapatkan label ulang dari produsen tertentu yang masih buatan Taiwan dan Korea maupun Thailand, namun barang dengan tipe yang sama mungkin hanya memiliki masa peredaran yang terbatas. Ketika stok habis, jenis barang yang diminati tersebut tidak bisa dibeli kembali atau sudah diganti dengan barang lain dengan label yang sama namun dengan kualitas yang mengecewakan.

Kemudahan untuk dibeli hampir disetiap mall dan kawasan strategis di kota Indonesia membuat barang dagang bermerek Krisbow maupun Kris, memiliki harga eceran diatas pasaran karena lokasi di mall plus nilai servis yang diberikan. Hal ini bisa kita lihat sendiri dengan banyaknya tenaga penjaga toko maupun tim sales counter yang siap untuk melayani pelanggan dan customer di setiap toko krisbow maupun toko Ace Hardware dan Kawan Lama, sister companynya.

Sistem manufaktur OEM di China daratan memang memudahkan siapa saja yang sanggup memiliki modal membeli dalam jumlah banyak untuk melabel ulang, sehingga jaman sekarang tergolong gampang mau jualan pakai brand bikinan sendiri. Namun, bagi manufaktur subkontraktor, memiliki peralatan di workshop dengan brand dan merek murahan seperti itu justru menjadi hal yang buruk dihadapan main contractor dan konsumennya. Merek tersebut memiliki reputasi rendah dikalangan industrialis terlebih untuk beragam mesin dan perkakas kerja yang kritikal seperti mesin bubut dan milling yang dipakai terus-menerus. Hal ini cenderung merusak reputasi kredibilitas serta kualitas dan menjadi simbol keraguan pengusaha dalam berinvestasi.

Kehandalan suatu produk dan merek sebenarnya bisa dibuktikan dengan melihat dari jumlah komplain pengguna hoby maupun profesional dari beragam media sosial maupun forum teknik online di Indonesia. Semakin banyak komplain, ya tentunya semakin jelek kualitasnya. Tapi konsumen juga harus bisa sadar dirilah, seperti Orang Jawa Bilang: (Ono Rupo Ono Rego) * Yang Artinya * (Ada Kualitas Pastinya Sesuai Dengan Harganya). – Terima Kasih


Sumber: Tim Kreatif AddsArticles.com,

Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Leave a Reply